Monday, April 21, 2008

OBROLAN BISNIS

9 comments
Di ibaratkan ada dua orang pelari, kedua-duanya punya kemampuan sama, juga memiliki postur tubuh sama, berat badan sama, usia sama, ini-itu relative, start sama dan garis finish sama.
Walaupun demikian dapat dipastikan, bahwa yang lebih dulu sampai di finish adalah dia yang paling bersemanagat.

Manusia umunya sama sudah dibekali sang maha pencipta, punya potensi sama, tetapi yang lebih dulu sukses adalah mereka yang paling semangat dan menjaga semangatnya tetap berkobar.

Semangat ibarat burung, jika burung terbang rendah akan terancam oleh pemburu, tapi jika burung terbangnya selalu tinggi, tidak akan pernah kena diburu oleh pemburu. Semangat harus tinggi, sehingga bisa meninggalkan kesusahaan hidup, meninggalkan keterbelakangan, lepas dari segala belenggu kebutuhan hidup.

Hidup yang lebih baik, menurut kebanyakan orang awam, itu misalnya, tidak korupsi, tidak nyolong, tidak melakukan hal-hal negative, tapi baik itu sebenarnya adalah, “Jikalau hari ini lebih baik dari hari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini”. Itulah sukses yang sebenarnya.

Kalau diibaratkan hidup ini pakai tameng, jika disikapi dengan biasa-biasa saja, lama-lama tameng akan jebol.
Setiap hari dihujani oleh kebutuhan dapur, biaya sekolah, setiap bulan tagihan listrik dan telephon harus dibayar, setiap hari kita memerlukan namanya duit, dari pagi sampai malam, dari mulai bangun tidur sampai kita mau tidur lagi, duit melulu, mulai dari sikat gigi, belinya pakai duit, ada ga yah…yang ga pakai duit? 

Cari kerja susahnya luar biasa, jangankan cari duit, cari kerja aja susahnya luar biasa, jangan-jangan pada suatu saat nanti, bukan saja cari duit yang susah, untuk mimpinya aja sudah susah, orang punya kepengen aja susah…

Cari kerja susahnya luar biasa, meningkatkan taraf hiduppun susahnya luar biasa berat, tidak ada cara lain harus disikapi dengan luar biasa pula…

Banyak yang hidup di lingkungan yang pesimis, secara psikologis, orang semacam itu ujung-ujungnya, potensi mereka tidak keluar dan membawa dampak pada kita…

Sering kita dengar “Ah sudahlah buat apa sekolah tinggi-tinggi.. kita kan orang susah…” atau “Ah sudahlah yang penting dapat kerja punya istri punya anak… sudah…jangan macam-macam…”

Bicara sukses, bolehlah kita kilas balik dulu waktu proses asal mula manusia (tapi bukan mulai dari nabi Adam lho), manusia berasal dari sperma. Awalnya ada hubungan suami & istri, terjadilah pembuahan. Sebelum terjadi pembuahan, kurang lebih 250 juta sel sperma (pikiran nya jangan por on, ah) calon manusia berlomba-lomba ingin membuahi sel telur, diantara 250 juta itu satu diantaranya adalah kita, dan kita adalah pemenang lomba tersebut.

Maknanya, bukankah semenjak kita masih di dalam rahim ibu, kita sudah menunjukan kemampuan/potensi kita untuk jadi pemenang, bukankah kita sebelum ada di dunia ini sudah berjuang, selama 9 bulan dalam kandungan ibu dan akhirnya kita berhasil lahir kedunia ini berjuang bersama sang ibu.

Jadi saudara-saudara sebelum saudara terjun kedunia bisnis, anda harus berani mengatakan dengan penuh semangat, bahwa anda lahir untuk sukses, lahir untuk sukses… kenapa tidak.

Kita sudah lahir , kita sudah menjadi manusia pilihan..dalam bisnis satu prinsip yang harus ditanamkan adalah ANDA LAHIR UNTUK SUKSES…

Kalau tidak untuk sukses lalu untuk apa? Hidup hanya satu kali teman..
Masalahnya pada saat orang menginginkan kesuksesan, banyka orang tidak tahu, tidak paham, dipikirnya sukses itu bukan merupakan rangkaian proses. Siklus proses BELAJAR, LAKUKAN, BELAJAR DAN LAKUKAN, demikian terus, sehingga anda menjadi ahli dibidangnya, dan sukses tentu anda raih.

Lalu berapa lam sih waktu untuk sukses itu. Kita lihat berapa banyak waktu kita atau kesempatan sukses kita. Fase kehidupan manusia adalah :
• Bayi 0 - 5
• Anak-anak 6 – 12
• Remaja 13 - 24
• Dewasa 25 - 40
• Tua 41 - 70
• Manula 71 - …

Kesempatan sukses rata-rata ada di akhir kedewasaan kita, sedangkan rata-rata usia orang Indonesia 70 tahun, jadi kesempatan sukses itu hanya 30 tahun.

Tatkala kita sadar di depan ada jurang, ada ancaman kehilangan pendapatan, kehilangan pekerjaan, kehilangan jaminan hari tua, maka cepat-cepatlah sadari, bertindaklah, rubahlah sikap, kebiasaan hidup yang selam ini membelenggu kemerdekaan berfikir, bukalah fikiran anda, karena pikiran akan berguna jika kita buka, ibarat parasut, akan berfungsi jika parasut terbuka dan berkembang…

Blog Archive